DAFTAR
ISI
Halaman Judul ............................................................
Kata Pengantar ...........................................................
Daftar Isi ................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .................................................
1.2 Rumusan
Masalah .................................................
1.3 Tujuan
Penelitian .................................................
1.4 Manfaat
Penelitian .................................................
BAB II Teknik Budidaya Ikan Gurame Untuk Usaha
2.1 Pengenalan Tentang Ikan
Gurame ......................................
2.2 Morfologi Ikan Gurame .................................................
2.3 Jenis-Jenis Ikan Gurame ..............................................
2.4 Cara Pemeliharaan Yang
Intensif .......................................
2.5 Siklus Panen............................................................
2.6 Pengenalan Dan Penanggulangan
Ikan Gurame ........................
2.7 Peluang Bisnis Dari Hasil
Pemasaran Ikan Gurame.....................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................
3.2 Saran
..................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat
menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Teknik Budidaya Ikan Gurame Untuk
Usaha’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Adapun maksud dilaksanakannya
penyusunan karya ilmiah ini tidak lain adalah untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia yang ditugaskan kepada kami, sehingga kami lebih memahami tentang teknik
pembudidayaan ikan gurame.
Penulis
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
sudilah kiranya para pembaca untuk memberikan masukan dan saran sehingga isi
karya ilmiah ini dapat lebih sempurna.
Dan sebelumnya penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan cetak atau bahasa yang kurang
baku di dalam karya tulis ilmiah ini.
Tak lupa saya mengucapkan
terimakasih kepada guru bahasa indonesia yang telah membantu saya dalam mengerjakan
proyek ilmiah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga isi karya
ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa
sekarang dan yang akan datang.
Jakarta, 5
April 2014
Bayu Gustiardi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Saat ini banyak orang yang sulit mendapatkan pekerjaan
dan banyaknya pengangguran. Hal ini mengakibatkan kriminalitas semakin meningkat. Untuk mengatasi masalah pengangguran
tersebut pemerintah mengusahakan program penyuluhan.
Pemerintah menganjurkan agar masyarkat kecil atau
menengah ke bawah membuka usaha sendiri. Misal Peternakan, Pertanian, dan
Perindustrian. Salah satu usaha yang menonjol dan mudah untuk membudidayakan
adalah bidang Peternakan. Misal, Pembudidayaan Ayam potong, ayam petelur,
ikan gurame, ikan lele, ikan nila, dll.
Berdasarkan hal diatas penyusun akan membahas “Teknik
Budidaya Ikan Gurame Untuk Usaha’”.
Alasannya adalah budidaya ikan gurame harga jual yang cukup tinggi dan
peminatnya yang banyak. Walaupun jangka waktu panen yang cukup panjang.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, kami merumuskan
masalah yang akan kami paparkan dalam pembahasan yaitu :
1. Bagaimana cara pembuatan kolam yang baik ?
2. Bagaimana cara merawat dan memelihara ikan Gurame ?
3. Bagaimana cara mencegah agar ikan Gurame tidak mudah terkena penyakit ?
4.
Bagaimana cara memilih bibit ikan gurame yang
unggul ?
1.3 Tujuan Penulisan
Penyusun mempunyai maksud dan tujuan agar dapat :
- Memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan
kolam yang baik
- Memperluas pengetahuan tentang cara-cara merawat
dan memelihara ikan Gurame
- Menginformasikan tata cara pencegahan agar ikan Gurame tidak mudah terkena penyakit.
- Memberikan
pengetahuan tentang cara memilih bibit ikan gurame unggulan
1.4
Sistematika Penulisan
Karya
tulis ini diambil dari penelitian beberapa buku dan internet. Dan dihasilkan
sistematika sebagai berikut:
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II Teknik Budidaya Ikan Gurame untuk
Usaha
2.1 Pengenalan
Tentang Ikan Gurame
2.2 Morfologi Ikan
Gurame
2.3 Jenis-Jenis Ikan
Gurame
2.4 Cara Pemeliharaan
Yang Intensif
2.5 Siklus Hidup Ikan
Gurame
2.6 Pengenalan Hama
Dan Penyakit Ikan Gurame
2.7 Peluang Bisnis
Dari Hasil Pemasaran Ikan Gurame
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
Teknik Budidaya Ikan Gurame untuk Usaha
2.1
Pengenalan Tentang Ikan Gurame
Pada
era modern ini, kita mengenal sebuah cabang keilmuan yang namai dengan ikhtiologi, bahasa ini berasal dari
Yunani gabungan dua kata yaitu “Ichthyes” yang artinya ikan dan “Logos” artinya
ilmu. Sederhananya, ikhtiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
ikan dengan segala aspek kehidupannya.
Begitu banyak jenis ikan yang berada
di dunia ini baik itu ikan air tawar ataupun ikan yang berada di lautan,
membangkitkan minat para peneliti untuk mempelajari satu-satu jenis ikan yang
ada.
Menurut Jangkaru Ikan gurame
memiliki klasifikasi ilmiah
“Filum :
Chordata
Kelas : Pisces
Bangsa : Labirinthici
Sub-bangsa : Anabantoidei
Suku : Anabantidae
Marga : Osphronemus
Jenis : Osphronemus gourame”1
Ikan gurame merupakan jenis ikan air
tawar yang populer dandisukai di sebagian besar wilayah Indonesia. Dan ikan
gurame juga dapat dipelihara di akuarium pada jenis ikan gurame tertentu yang
memiliki warna cantik.
2.2 Morfologi Ikan Gurame
Secara morfologi, jenis ikan dalam
kelas seperti gurame memiliki garis leteral tunggal, lengkap dan tidak
terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawahnya, bentuk
sirip ekor ikan ini membulat. Pada ikan ini terdapat jari-jari lemah pertama
sirip perut yang berbentuk benang panjang dan berfungsi sebagai alat peraba.
Menurut Jangkaru “Gurame mempunyai
bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta
terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan
jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Gurame jantan yang sudah tua
terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol
sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal.”2
_____________
1.
Andhi Fish Jogja. http://benihikan.net/gurame/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-gurame/
2. Andhi
Fish Jogja. http://benihikan.net/gurame/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-gurame/
Menurut
Jangkaru “Badan gurame muda pada umumnya berwarna biru kehitaman dan bagian
perut berwarna putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah menjelang
dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada bagian perut
berwarna keperakan atau kekuningan. Pada gurame muda terdapat garis tegak
berwarna hitam berjumlah 7 – 9 buah, dan garis itu akan menghilang setelah
dewasa.”3
Secara umum, ikan
gurame memiliki lima buah sirip, yaitu:
·
Sirip punggung tidak begitu
panjang dan terlihat pendek dan berbeda hampir di bagian belakang tubuh
·
Sirip dada lebih kecil dan
berada di belakang tutup insang
·
Sirip perut juga kecil
berada di bawah sirip dada
·
Sirip ekor berada di
belakang dengan tubuh dengan bentuk bulat
·
Sedangkangan sirip dubur
panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip ekor
2.3 Jenis-Jenis Ikan Gurame
Ikan
gurame adalah ikan air tawar asli Indonesia, bahkan bagi sebagian ahli
mengatakan bahwa ikan gurame adalah ikan asli Asia Tenggara seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja) dan India. Dari sub ordo
Anabantoid, ikan gurame adalah spesies terbesar.
Dan dari sekian banyak daerah yang
memiliki budidaya ikan gurame, ternyata gurame itu sendiri terbagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya:
1. Osphronemus
goramy
Nama lain : True goramy
Gurame jenis ini, memiliki garis-garis
hitam pada sisi tubuh mereka, sisi ini lama kelamaan akan memudar siring
pertumbuhannya. Gurame dewasa jenis ini ukurannya bisa mencapai 70cm dengan
berat badan 8kg.
2. Nama
: Osphronemus exodon
Nama
lain : Elephant Ear Gourami
Osphronemus exodon adalah jenis gurame yang
hidup di sepanjang sungai mekong yang menyusuri Thailand, Kamboja< dan Laos.
Gurame ini memiliki ciri khas bentuk tubuh yang lebih lebar dibandingkan jenis
gurame lainnya dan terdapat bintik hitam di dekat ekor.
_____________
3.
usniarie. http://usniarie.blogspot.com/2008/04/klasifikasi-dan-morfologi.html
3. Nama
: Osphronemus laticlavius
Nama lain : Red Tail Giant Gourami, ikan
kaloi sabah
Gurame jenis ini adalah
gurame yang paling banyak terdapat di perairan Indonesia dan Malaysia (sabah).
Di Malaysia, gurame jenis ini hidup di sungai kinabatangan. Memiliki ciri khas
warna merah pada semua siripnya.
4. Nama
: Osphronemus septemfasciatus
Nama lain : Seven striped giant gourami
Gurame
jenis ini berasal dari Indonesia khususnya kalimantan dan Malaysia serawak. Di
Indonesia, gurame jenis ini hidup di sungai kapuas dan mahakam.
5. Nama
: Osphronemus goramy var
Nama lain : Red Giant gourami, gurame
padang
Gurame
dengan nama latin Osphronemus goramy var ini merupakan salah satu jenis gurame
hias dengan ciri khas sisik berwarna jingga (orange) muda, pink, atau putih.
Selain jenis-jenis ikan
gurame yang telah diterangkan di atas, masih terdapat jenis-jenis ikan gurame
lainnya yang lebih bisa dimanfaatkan sebagai ikan hias, gurame-gurame ini jenis
gurame mini atau kerdil atau Dwarf Gourami, atau Colisa lalia. Ikan gurame mini
jika dirawat dengan baik selama pemeliharaan, maka ikan hias ini dapat hidup
selama 3-4 tahun di dalam akuarium.
2.4
Cara Pemeliharaan Yang Intensif
Pemeliharaan
ikan gurame yang intensif harus memperhatikan beberapa faktor,antara lain:
1. Habitat
Untuk pembuatan kolam ikan
yang intensif harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain:
·
Suhu
Suhu
air yang bagus untuk tempat hidup ikan gurame adalah air yang selalu terkena
pancaran cahaya matahari. Karena kondisi air yang hangat akan membuat gurame
mengalami pertumbuhan maksimal. Adapun suhu yang baik minimal suhu kamar, yaitu
kurang lebih 27º C.
·
Kelembapan
Jika
lingkungan lembap maka akan tumbuh jamur yang berimbas pada tubuh kembang
gurame. Karena itu, penyinaran cahaya matahari yang cukup akan menjaga kolam
tetap hangat dan kelembapan pun seimbang.
·
Air
Air
yang terlalu asam akan bisa menimbulkan kematian pada ikan gurame. Kolam yang
terlalu banyak terisi air hujan bisa membahayakan gurame, tetapi jika sedikit
tidak akan membahayaka ikan gurame. pH normal air adalah 7. Jika kurang dari 7,
maka sudah termasuk asam.
2. Pakan
gurame
Makanan adalah faktor
yang sangat penting dalam pemeliharaan ikan, maka jenis makanan yang akan
diberikan pun harus selalu diperhatikan secara penuh karena makanan yang
diberikan akan mempengaruhi tumbuh kembang ikan. Ikan dapat tumbuh optimal jika
memperoleh makanan dalam jumlah yang cukup dan gizi yang seimbang. Dengan kata
lain, ikan membutuhkan makanan yang lengkap dengan jumlah yang cukup.
Menurut Susanto Gurami
adalah “mahluk dimana pada saat muda karnivora, sedangkan setelah dewasa
herbivora. Karena jenis makanan seperti itulah yang menjadi penghambat
pertumbuhan gurame.”4
Menurut Susanto Pada
saat ikan gurame memasuki fase pembibitan atau baby fish “Setelah berumur
beberapa hari, benih akan mengincar larva insektatelur semut, larva crustacea.
Sehingga gurami tidak hanya sebagai vegetarian sejati, tetapi juga sebagai
pemakan hewani.”5
Dan Menurut Susanto pada
saat fase remaja atau pemesaran “Makan yang sering dimakan ikan gurami remaja
dan induk adalah daun keladi (Colocasia estulata Schott), ketela pohon (Manihot
utilissima Bohl), pepaya (Carica papaya Linn), ketimun (Cucumis sativus L),
genjer (Limnocharis flava Buch), ubi jalar (Ipomoa batatas Lamk), labu
(Curcubita moschata Duch en Poir).”6
Maka dari itu gurame bisa
juga disebut ikan dengan jenis omnivora atau pemakan segalanya (hewan dan
tumbuhan)
Berikut
ini adalah makanan gurame :
·
Alami
Menurut Hamad
Mudjiman Makanan alami adalah ”makanan yang tumbuh sendiri di tempat
pemeliharaan ikan yang bersangkutan.”7
Dengan kata lain
makanan alami adalah makluk hidup yang hidup selain ikan yang dibudidayakan dan
akan tumbuh dengan sendirinya dan akan menjadi makanan ikan yang dibudidayakan.
_____________
4. Hasanalbana.
http://lelebarokah.blogdetik.com/2009/05/15/budidaya-ikan-gurami/
5. Hasanalbana.
http://lelebarokah.blogdetik.com/2009/05/15/budidaya-ikan-gurami/
6. Hasanalbana.
http://lelebarokah.blogdetik.com/2009/05/15/budidaya-ikan-gurami/
7.Nur
Waitah. Budidaya gurame cepat panen. Hal 30
Contohnya:
a.
Plankton
b.
Fitoplankton
c.
Zooplankton
d.
Alga filamen (lumut)
e.
Alga dasar renik (kelekap)
f.
Tanaman air makroskopik
g.
Nekton
h.
Cicak
i.
Kodok
j.
Kelabang
k.
Dll
·
Buatan
Menurut
Hamad Mudjiman “Pakan buatan dapat digunakan, baik sebagai pakan tambahan
maupun sebagai pakan lengkap. Pakan tambahan adalah pakan yang digunakan untuk
melengkapi kebutuhan ikan peliharaan kita selain pakan alami, termasuk untuk
ikan gurame.”8
Dengan
kata lain makanan buatan adalah makanan yang sengaja dibuat oleh peternak untuk
menambah asupan makanan supaya apa yang iya ternak cepat tumbuh dan besar.
a.
Tepung pelet
b.
Tepung pelet kasar
c.
Pelet
d.
Pelet pengli-2
e.
Pelet min-1
2.5 Siklus Hidup Ikan Gurame
Layaknya
ikan air tawar pada umumnya, siklus hidup ikan gurame tidaklah berbeda,
termasuk dengan siklus hidup ikan mas. Siklus ini dimulai dari telur, larva,
benih, konsumsi, calon indukan. Meski siklus hidupnya hampir sama dengan ikan
mas, tetapi sifat hidupnya sangat jauh berbeda. Hal ini karena habitat hidupnya
berbeda, ikan mas berasal dari sungai, sedangkan gurame dari rawa.
Ikan gurame bertelur dalam
tempat khusus, yaitu dalam sarang. Proses pemijahan telur ikan gurame cukup
lama bisa menghabiskan beberapa hari baru memijah dan ketika sudah memijah
indukan ikan gurame akan merawatnya. Sifat telur ikan gurame akan mengapung
ketika baru keluar dari indukannya.
_____________
8. Nur
Waitah. Budidaya gurame cepat panen. Hal 50
Pada umumnya, ikan gurame
akan berkembang biak setelah berumur 2-3 tahun. Induk betiina dapat
menghasilkan telur antara 500-3.000 butir. Telur ikan gurame akan menetas
dengan lama waktu lebih kurang 36-48 jam.
Pada saat panen sebenarnya
tidak ada patokan ukuran seberapa besar ikan yang sudah cukup untuk dipanen,
semua itu bergantung keinginan kita kapan akan memanennya. Untuk waktu
pemanenan sangat dianjurkan dilakukan pada sore hari.
Secara
garis besar, budidaya gurami dibagi dalam 3 bagian utama, ini disebabkan
pertumbuhan gurami yang lambat. ketiga bagian tersebut adalah:
- Pembibitan:
Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina)
untuk dipijahkan (bertelur).
- Pendederan:
Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu.
- Pembesaran:
Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran pembibitan menjadi ukuran
konsumsi.
2.6
Pengenalan Hama Dan Penyakit Ikan Gurame
1.
Hama
Menurut Sitanggang M dan Sarwono Hama
adalah “segala jenis hewan atau tumbuhan yang ada di kolam selain ikan yang
akan di budidayakan dan dianggap dapat merugikan karena dapat mengurangi
produktivitas. Dan musuh utama benih ikan gurame adalah ikan liar pemangsa dan
beberapa jenis ikan peliharaan. Dan yang termasuk ikan liar pemangsa adalah
gabus (Ophiocephalus stariatus), belut (Monopterus albus), lele (Clarias
batrachus) dan banyak jenis lainnya.”9
Jadi hama adalah segala sesuatu yang
menyebabkan hidup ikan terganggu dalam pertumbuhan dan menyebabkan perlambatan
tumbuh kembang ikan dan juga dapat menyebabkan kematian bagi ikan.
Hama ikan gurame antara lain:
·
Katak
·
Ular
·
Kelelawar
·
Burung pemangsa ikan
·
Kucing
·
Biawak
·
Dll
_____________
9. Berlin Sani.
Budi Daya ikan gurame. Hal 107
2.
Penyakit
Penyakit
merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu diwaspadai, sebab
serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga gagal panen.
Penyakit ikan gurame
antara lain:
·
Penyakit
Argulus Indicus atau kutu ikan
Penyakit
ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicus yang sumber
penularannya adalah udang renik. Kutu ini akan menempel dan menggigit mangsa
sehingga berdarah. Penularannya adalah melalui air dan melalui kontak langsung
dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul pada kolam ikan yang
kualitas airnya buruk.
·
Penyakit
Dactylogyrus dan gryodactylus
Dua
nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang dikarenakan
kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau kepadatan
kolam yang terlalu penuh. Jenis Dactylogyrus menyerang insang
ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering
terlihat berbaring dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis Gyrodactylus menyerang
bagian sirip ikan.
·
Mata
Belo
Gejala
awal serangan penyakit ini adalah ikan menjadi kurang aktif, malas,
nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air. Disusul dengan
bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini menjadi buta dan mati.
·
Jamur
Pada
tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang – benang
berwarna krem seperti kapas, biasanya pada kulit tubuh yang terluka. Jamur ini
akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang makan, sehingga bisa memicu
penyakit lain muncul.
·
Bakteri
Jenis
bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteri Aeromonas sp,
dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu terdapat luka berdarah
tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas dan muncul borok
ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah, mengambang di
permukaan air dan akhirnya mati.
·
Bercak
Putih ( White Spot )
Jenis
penyakit ini disebabkan oleh parasit yang bernama Ichthyophtbyrius.
Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit white spot yakni munculnya bercak –
bercak putih pada bagian kulit.
2.7 Peluang Bisnis Dari Hasil Pemasaran Ikan Gurame
Dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya, ikan gurame dapat dianggap memiliki keunggulan baik dari segi harga
maupun permintaan konsumen seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab
terdahulu, sehingga dari segi persaingan dirasakan tidak ada masalah. Hal ini
disebabkan oleh belum intensifnya teknologi budidaya gurame. Dengan demikian,
walaupun hanya untuk pasar domestik, peluang pasar masih terbuka.
Pemasaran
Terdapat berbagai pihak yang
terlibat dalam pemasaran ikan gurame mulai dari pembudidaya gurame, pengepul,
bandar, pedagang besar, pengecer dan konsumen.
A.
Pemasaran benih
Benih
yang dihasilkan oleh pendeder dapat langsung di jual kepada pembesar ikan yang
menjadi langganannya secara langsung atau melalui pedagang parantara. Penjualan
benih biasanya disertai jaminan terhadap resiko kematian selama beberapa waktu
tertentu (biasanya 1 sampai dengan 2 minggu), tergantung kesepakatan antara
pembeli dengan penjual. Transaksi penjualan benih dapat dilakukan di pasar ikan
atau di kolam ikan. Biasanya permintaan benih meningkat setelah hari raya yaitu
untuk memenuhi kebutuhan benih yang akan dibesarkan setelah ikan gurami ukuran
konsumsi habis di panen untuk hari raya.
B. Pemasaran
gurami konsumsi
Ikan
gurami konsumsi di jual dari pembudidaya kepada pedagang pengumpul untuk selanjutnya
di jual kepada pengecer yang diteruskan kepada konsumen akhir. Namun demikian
ada kalanya pembudidaya ikan langsung menjual kepada konsumen akhir. Biasanya
penjualan ikan gurami konsumsi meningkat pada saat perayaan hari-hari besar.
Untuk
dari segi ukuran tidak ada patokannya karena selera konsumen yang berbeda-beda
ada yang lebih suka yang besar karena dagingnya tebal tapi ada juga yang suka
sedang karena lebih gurih.
KENDALA
PEMASARAN
Penetapan
waktu menjual yang ditentukan oleh kebutuhan keuangan petani dapat
mengakibatkan kondisi yang kurang menguntungkan bagi pembudidaya karena
kebutuhan yang mendesak akan memperlemah posisi tawar mereka sehingga dapat
mengakibatkan penjualan ikan dengan tingkat harga yang lebih rendah. Apalagi
apabila pemasaran ikan dilakukan secara sendiri-sendiri.
Sebagai
alternatif untuk meningkatkan posisi tawar pembudidaya, pembudidaya hendaknya
bergabung pada satu wadah kelompok tani atau koperasi yang berfungsi sebagai
lembaga pemasaran sehingga penetapan harga akan lebih menguntungkan bagi kedua
belah pihak. Wadah tersebut nantinya dapat bermitra dengan perantara pemasaran.
Walaupun di beberapa tempat ditemukan adanya wadah tersebut, namun belum
berfungsi sebagai lembaga pemasaran produk secara kolektif.
Contoh simulasi perhitungan bisnis
1. Contoh
Analisa biaya pembesaran gurami (dengan masa panen 8-9 bulan)
Modal :
1.
Kolam : ukuran 7 X 10 x 1 =
70 Meter persegi
2. Bibit gurami : 1400 ekor dengan harga Rp
2000/ekor ukuran gurami rokokan.
3. Pelet : 21 sak dengan harga Rp 200.000/sak.
Per 200 ekornya butuh
4. Obat dan prebiotik guna menambah nafsu makan
gurami Rp 300.000,-
Karena gurami adalah ikan herbivora maka
selain pellet, ikan juga dikasih dedaunan. Terutama pada musim pancaroba.
Karena pemberian pellet dan prebiotik pada musim pancaroba akan menimbulkan
penyakit. Daun yang disukai oleh gurami adalah daun papaya, kangkung maupun
daun lumbu atau orang jawa menyebut daun senthe.
Hitungan bisnisnya
adalah sebagi berikut ini :
·
Pengeluaran :
Ø Bibit
gurami : Rp 2000,- X 1400 ekor = Rp 2.800.000,-
Ø Pakan
: Rp 200.000 X 21 sak = Rp 4.200.000,-
Ø
Obat/prebiotik : Rp
300.000,- (buat beli Raja gurami, Spf dan tetes tebu)
Ø
Total pengeluaran : Rp
2.800.000 + Rp 4.200.000 + Rp 300.000 = Rp 7.300.000,-
·
Pemasukan/panen :
Ø
Asumsi dalam 10 bulan bobot
ikan mencapai 1Kg dengan harga Rp 20.000,-/Kg.
Ø Panen
: 1400 ekor X Rp 20.000,- = Rp 28.000.000,-
·
Keuntungan : Panen –
Pengeluaran
: Rp
28.000.000 – 7.300.000 = Rp 20. 700.000,-
2. Budidaya
ikan gurame dengan sistem konvensional (dengan masa pemeliharaan 11-12 bulan)
Modal:
·
1000 ekor bibit gurame
ukuran silet Rp.1000/ekor (RP.1.000.000)
·
Pakan 30 sak Rp. 210.000/sak
(RP.6.300.000)
·
Obat-obatan (RP.200.000)
·
Daun-daunan (RP.500.000)
Total
modal Rp.8.000.000
Hitungan bisnisnya
adalah sebagi berikut ini :
Hasil
panen Gurame
1.
1 sak pellet (30kg) akan menjadi daging 22kg (660kg)
2.
Hasil panen 660kg + 40kg
dari pakan daun = 700kg
3.
Total hasil panen 700kg x
Rp.20.000 = Rp.14.000.000
Keuntungan
Keuntungan
(hasiil panen – modal) = Rp.14.000.000 – Rp.8.000.000 = Rp.6.000.000
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Ikan
gurame merupakan jenis ikan air tawar yang populer dandisukai di sebagian besar
wilayah Indonesia. Dan ikan gurame juga dapat dipelihara di akuarium pada jenis
ikan gurame tertentu yang memiliki warna cantik.
2.
Secara umum, ikan gurame
memiliki lima buah sirip, yaitu:
· Sirip
punggung tidak begitu panjang dan terlihat pendek dan berbeda hampir di bagian
belakang tubuh
· Sirip
dada lebih kecil dan berada di belakang tutup insang
· Sirip
perut juga kecil berada di bawah sirip dada
· Sirip
ekor berada di belakang dengan tubuh dengan bentuk bulat
· Sedangkangan
sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip
ekor
3. Gurame
adalah ikan dengan jenis Omnivora atau pemakan segalanya (tumbuhan dan hewan)
4.
Beberapa macam jenis ikan
gurame, antara lain:
·
Osphronemus goramy
·
Osphronemus exodon
·
Osphronemus laticlavius
·
Osphronemus septemfasciatus
·
Osphronemus goramy var
5.
Makanan
·
Makanan alami adalah makluk
hidup yang hidup selain ikan yang dibudidayakan dan akan tumbuh dengan
sendirinya dan akan menjadi makanan ikan yang dibudidayakan.
·
Makanan buatan adalah
makanan yang sengaja dibuat oleh peternak untuk menambah asupan makanan supaya
apa yang iya ternak cepat tumbuh dan besar.
6.
Tiga tahap budidaya gurame
·
Pembibitan
·
Pembeberan
·
Pembesaran
7. Hama
adalah segala sesuatu yang menyebabkan hidup ikan terganggu dalam pertumbuhan
dan menyebabkan perlambatan tumbuh kembang ikan dan juga dapat menyebabkan
kematian bagi ikan.
8. Penyakit
merupakan masalah utama budidaya gurami. Kehadirannya perlu diwaspadai, sebab
serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga gagal panen.
9. Ikan
gurame lebih memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan ikan air tawar
lainnya.
3.2 Saran
1.
Dengan pembuatan karya tulis
ini, maka akan menambah pengetahuan yang tentunya sangat berdampak positif bagi
seseorang.
2.
Seluruh pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga apa yang
diharapkan dari karya tulis ini berguna bagi kehidupan masyarakat.
3.
Masyarakat diharapkan bisa
meanfaatkan karya tulis ini untuk membuka usaha budidaya sehingga tidak
menganggur.
Daftar Pustaka
http://lelebarokah.blogdetik.com/2009/05/15/budidaya-ikan-gurami/.
03 April 2014
Sani, Berlin. 2014.
Budi Daya Ikan Gurami. DAFA Publishing
Waitah, Nur. 2014.
Budidaya Gurame Cepat Panen. Depok: Infra Pustaka.
Wikipedia bahasa
Indonesia. 2014. Gurami. http://id.wikipedia.org/wiki/Gurami.
02 April 2014