Selasa, 05 Januari 2016

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


1. Masyarakat Perkotaan dan Aspek- Aspek Positif dan Negatif

A.      Pengertian Masyarakat
Menurut salah satu peneliti mengatakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama,   sehingga   mereka  ini  dapat  mengorganisasikan    dirinya berpikir  tentang  dirinya  dalam  satu kesatuan  sosial dengan  batas-batas tertentu (R. Linton ).
B.       Masyarakat Pekotaan
Masyarakat  perkotaan  sering disebut juga urban community.  Pengertian masyarakat  kota lebih ditekankan  pada sifat-sifat  kehidupannya   serta ciri-ciri kehidupannya    yang  berbeda   dengan   masyarakat    pedesaan. Perhatian   khusus  masyarakat   kota  tidak  terbatas  pada  aspek-aspek    seperti pakaian,    makanan    dan  peru mahan.   tetapi   rnempunyai    perhatian    lebih   luas lagi.   Orang-orang     kota   sudah   memandang     penggunaan     kebutuhan    hidup, artinya   oleh   hanya   sekadarnya    atau   apa   adanya.   Hal  ini  disebabkan    oleh karena   pandangan    warga   kota   sekitarnya.
C.       Perbedaan Desa dan Kota
Ada   beberapa    ciri   yang   dapat   dipergunakan     sebagai    petunjuk    untuk membedakan   antara  desa dan kota. Ciri tersebut antara lain :
   1. jumlah   dan  kepadatan   penduduk
   2. lingkungan    hidup
   3. mata  pencaharian
   4. corak   kehidupan    sosial
   5. stratifikasi    sosial
   6. mobilitas   sosial
   7. pola  interaksi   sosial
   8. solidaritas    sosial  dan
   9. kedudukan    dalam   hierarki   sistem   administrasi    nasional
   10. mata pencaharian
2.  Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama  sekali  satu  sama  lain.  Bahkan  dalam  keadaan  yang  wajar  di  antara keduanya  terdapat  hubungan  yang erat, bersifat   ketergantungan,  karena  di antara  mereka   saling  membutuhkan.   Kota  tergantung   pada  desa  dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur­ mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis­ jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek­ proyek  perumahan,   proyek  pembangunan   at au  perbaikan  jalan  raya  atau jembatan dan tukang becak.
Sebaliknya, kota menghasilkan  barang-barang  yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.  Kota juga  menyediakan  tenaga-tenaga  yang  melayani  bidang­ bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga  di bidang medis atau kesehatan,  montir­ montir dll.

3.  Aspek Positif dan Negatif
Perkembangan  kota  merupakan  manifestasi  dari pola kehidupan  sosial, ekonomi,  kebudayaan  dan politik.  Kesemuanya  ini akan dicerminkan  dalam komponen-komponen  yang membentuk struktur kota tersebut. lumlah dan kualitas  komponen  suatu kota sangat ditentukan  oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan  perkotaan,  terdapat mengandung  5 unsur yang meliputi  :
·         Wi sma  : Un sur  ini  merupakan  bagian  ruang  kota  yang  dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya,  serta untuk melangsungkan  kegiatan-kegiatan   sosial  dalam  keluarga.  Unsur  wisma ini mengharapkan  :

1)      Dapat  mengembangkan   daerah  peru mahan  penduduk  yang  sesuai pertambahan  kebutuhan  penduduk  untuk masa mendatang;

2)      Memperbaiki  keadaan  lingkungan  perumahan  yang  telah  ada  agar dapat mencapai standar mutu kehidupan yang layak, dan memberikan nilai-nilai  lingkungan  yang aman dan menyenangkan.

a.        Karya:     Unsur   ini  merupakan    syarat   yang   utama   bagi   eksistensi    suatu kota,  karena  unsur  ini merupakan  jaminan   bagi  kehidupan   bermasyarakat. Penyediaan lapangan   kerja  bagi  suatu  kota  dapat  dilakukan   dengan   cara menyediakan ruang;   misalnya   bagi  kegiatan   perindustrian,    perdagangan, pelabuhan,    terminal   serta  kegiatan-kegiatan     kerja   lainnya.
b.       Marga:      Unsur   ini  merupakan    ruang   perkotaan    yang   berfungsi    untuk menyelenggarakan       hubungan   antara  suatu  tempat  dengan   tempat  lainnya di dalam  kota  (hubungan   internal),   serta  hubungan   an tara  kota  itu dengan kota-kota   atau  daerah   lainnya   (hubungan   eksternal).
c.       Suka:      Unsur    ini   merupakan     bagian    dari   ruang    perkantoran      untuk memenuhi   kebutuhan   penduduk   akan  fasilitas-fasilitas     hiburan,   rekreasi, pertamanan,     kebudayaan    dan  kesenian.
d.       Penyempurnaan:       Unsur   ini  merupakan    bagian   yang  penting   bagi  suatu kota,  tetapi  belum  secara  tepat  tercakup   ke dalam  ke empat  unsur  di atas, termasuk   fasilitas   keagamaan,    pekuburan    kota,  fasilitas   pendidikan    dan kesehatan,   jaringan    utilitas   umum.
Kota secara internal  pada hakikatnya  merupakan  satu organisme,  yakni kesatuan  integral  dari tiga  komponen,  meliputi  "Penduduk,  kegiatan  usaha dan wadah" ruang fisiknya. Ketiganya saling berkait, pengaruh-mempengaruhi, oleh karenanya  suatu pengembangan  yang tidak seimbang antara ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif
Di pihak lain, kota mempunyai juga peran/fungsi esternal, yakni seberapa jauh  fungsi  dan  peran  kota  tersebut  dalam  kerangka  wilayah  dan  daerah­ daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional.
4.  Masyarakat Pedesaan

A.       Pengertian Desa/ Pedesaan
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan  sendiri. Masyarakat  pedesaan  ditandai  dengan  pemilikan  ikatan  perasaan  batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga.  Memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1.       Mempunyai  pergaulan  hidup yang  saling kenai mengenal  antara ribuan jiwa.
2.       Ada pertalian perasaan yang sarna tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3.        Cara berusaha (ekonomi)  adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan  yang bukan agraris  adalah bersifat  sambilan.
4.       di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang  lebih  mendalam  dan  erat  bila  dibandingkan   dengan  masyarakat pedesaan   lainnya   di  luar  batas-batas    wilayahnya.
5.       Sistem   kehidupan    umumnya    berkelompok     dengan   dasar   kekeluargaan(Gemeinschaft    at au  paguyuban).
6.       Sebagian     besar    warga    masyarakat      pedesaan     hidup    dari   pertanian. Pekerjaan-             pekerjaan yang  bukan  pertanian   merupakan   pekerjaan   sambilan (part  time)  yang               biasanya   sebagai   pengisi   waktu   luang.
7.       Masyarakat    tersebut   homogen,   seperti  dalam  hal  mata  pencarian,   agama, adat-istiadat dan sebagainya.

B.      Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti dikemukakan  oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat  In­ donesia  lebih  dari  80%  tinggal  di  pedesaan  dengan  mata  pencarian  yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis  yaitu  masyarakat   yang  adem  ayem,  sehingga  oleh  orang  kota dianggap    sebagai    ternpat   untuk  melepaskan   lelah  dari  segala  kesibukan, keramaian  dan keruwetan  atau kekusutan  pikir.



C.      Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
Para  ahli  disinyalir    bahwa   di  kalangan   petani   pedesaan   ada  suatu  eara berfikir   dan  mentalitas    yang  hidup   dan  bersifat   religio-magis. Sistem   nilai  budaya   petani   Indonesia   antara   lain  sebagai   berikut   :
1.       Para  petani   di  Indonesia   terutama   di  lawn   pada  dasarnya    menganggap bahwa hidupnya     itu   sebagai    sesuatu    hal   yang   buruk,    penuh    dosa, kesengsaraan. Tetapi   itu tidak  berarti  bahwa  ia harus   menghindari    hid up yang   nyata    dan   menghindarkan diri dengan bersembunyi di dalam kebatinan atau   dengan    bertapa,    bahkan    sebaliknya     wajib   menyadari keburukan   hidup  itu dengan  jelas  berlaku   prihatin   dan  kemudian   sebaik­ baiknya   dengan   penuh   usaha  atau  ikhtiar.
2.       Mereka   beranggapan    bahwa   orang  bekerja   itu  untuk  hidup,  dan  kadang­ - kadang        untuk  mencapai kedudukannya
3.       Mereka   berorientasi    pada   masa   ini  (sekarang),    kurang   memperdulikan mas a depan,  mereka  kurang   mampu  untuk  itu. Bahkan   kadang-kadang    ia rindu masa lampau,     mengenang      kekayaan     masa    lampau    (menanti datangnya   kembali   sang  ratu  adil yang  membawa   kekayaan   bagi  mereka).
4.       Mereka   menganggap    alam  tidak  menakutkan    bila  ada  beneana   alam  at au bencanalain   itu  hanya   merupakan    sesuatu   yang   harus   wajib   diterima kurang  adanya  agar peristiwa -peristiwa     macam  itu tidak  berulang  kembali. Mereka  cukup  saja dengan  menyesuaikan   diri dengan  alam,  kurang  adanya usaha   untuk  menguasainya.
5.       Dan   untuk   menghadapi    alam   mereka   cukup   dengan   hidup   bergotong­ royong,   mereka  sadar  bahwa  dalam  hidup  itu pada  hakikatnya   tergantung kepada   sesamanya.

D.      Unsur – Unsur Desa
Daerah,  dalam  arti tanah-tanah  yang  produktif  dan  yang tidak,  beserta penggunaannya,  termasuk juga  unsur lokasi,  luas dan batas yang merupakan lingkungan  geografis  setempat. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran  dan mata pencaharian  penduduk  desa setempat. Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut  seluk-beluk  kehidupan  masyarakat  desa (rural society). Ketiga  unsur  desa  ini tidak  lepas  satu  sarna lain,  artinya  tidak  berdiri sendiri,  melainkan  merupakan  satu kesatuan Unsur daerah,  penduduk  dan tata kehidupan  merupakan  suatu kesatuan hidup atau "Living  unit".

E.        Fungsi Desa
Pertama,  dalam hubungannya  dengan kota, maka desa yang merupakan "hinterland"  atau daerah  dukung berfungsi  sebagai  suatu daerah  pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makanan lain  seperti  kacang,  kedelai,  buah-buahan,  dan  bahan  makanan  lain  yang berasal dari hewan.
Kedua,  desa  ditinjau   dari  sudut  potensi   ekonomi   berfungsi   sebagai lumbung  bahan  mentah  (raw material)  dan tenaga  kerja  (man power)  yang tidak kecil artinya.
Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris,  desa manufaktur,  desa industri,  desa nelayan,  dan sebagainya.

5.    Urbanisasi dan Urbanisme
Proses   urbansiasi    dapat  terjadi   dengan   lambat   maupun   cepat,   hal  mana tergantung   daripada   keadaan   masyarakat    yang  bersangkutan.    Proses  tersebut terjadi   dengan   menyangkut    dua  aspek,   yaitu   :
·         perubahannya     masyarakat    desa  menjadi   masyarakat    kota
·         bertambahnya   penduduk  kota yang  disebabkan   oleh mengalirnya   penduduk yang  berasal  dari  desa-desa   (pada  umumnya   disebabkan   karena  penduduk desa  merasa   tertarik   oleh  keadaan   di  kota).
Proses   urbanisasi    boleh   dikatakan    terjadi   di  seluruh   dunia,   baik   pada negara-negara    yang  sudah  maju  industrinya   mupun  yang  secara  relatif  belum memiliki   industri.   Bahwa   urbanisasi    mempunyai    akibat-akibat    yang  negatif terutama   dirasakan    oleh   negara   yang   agraris   seperti   Indonesia    ini.  Hal  ini terutama   disebabkan   karena  pada  umumnya   produksi   pertanian   sangat  rendah apabila    dibandingkan     dengan   jumlah    manusia    yang   dipergunakan     dalam produksi   tersebut   dan  boleh   dikatakan    bahwa   faktor   kebanyakan    penduduk dalam  suatu  daerah  "over-population"     merupakan   gejala  yang  umum  di negara agraris   yang  secara   ekonomis   masih   terbelakang.

6.    Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
·         Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
·         Pekerjaan atau mata pencaharian
·         Ukuran komunitas
·         Kepadatan penduduk
·         Homogenitas dan Heterogenitas
·         Difrensiasi sosial
·         Pelapisan sosial
·         Mobilitas sosial
·         Interaksi sosial
·         Pengawasan sosial
·         Pola kepemimpinan
·         Standar kehidupan
·         Kesetiakawanan sosial
·         Nilai dan sistem nilai



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Terimakasih telah datang ke blog saya dan selamat membaca.

Popular Posts

Designed ByBlogger Templates