1. Pengertian Kecerdasan Buatan
(bertindak dan berpikir seperti manusia dan rasional)
Definisi
kecerdasan buatan dapat kita bagi ke dalam kategori yaitu:
A. Sebuah sistem yang berpikir seperti manusia
B. Sebuah sistem yang bertindak seperti
manusia
C. Sebuah sistem yang berpikir rasional
D. Sebuah sistem yang bertindak rasional
Pendekatan yang berpusat pada manusia
merupakan sebuah sains yang empiris, mencakup penegasan hipotesis dan
percobaan. Sedangkan pendekatan yang rasional melibatkan sebuah kombinasi dari
matematika dan teknik. Peneliti-peneliti dalam tiap kategori kadang saling
menjelekkan pencapaian masing-masing, namun kenyataannya, tiap kelompok
tersebut telah menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang berharga.
A. Bertindak seperti manusia : Pendekatan Tes
Turing
Pendekatan tes Turing yang ditemukan oleh
Alan Turing memberikan definisi yang memuaskan untuk pengertian kecerdasan.
Untuk melewati tes tersebut, sebuah komputer harus memiliki kemampuan:
pemrosesan bahasa alami, penyajian pengetahuan, automated reasoning, dan
machine learning. Ada lagi yang namanya total Turing test, dimana untuk lulus
tes ini komputer harus memiliki daya lihat untuk mengenali objek dan robotik
untuk bergerak.
B. Berpikir seperti manusia: Pendekatan
Pemodelan Kognitif
Untuk mengatakan sebuah program berpikir
seperti manusia, sebelumnya harus ada terlebih dahulu penetapan tentang
bagaimana manusia berpikir. Caranya melalui introspeksi atau melalui percobaan
psikologi. Cabang ilmu pengetahuan sains kognitif berusaha menggabungkan model
komputer dari kecerdasan buatan dan teknik percobaan dari psikologi untuk
membentuk suatu teori yang tepat tentang cara kerja pikiran manusia. Sains
kognitif yang sejati, mengambil dasar dari penelitian pada manusia atau
binatang yang sebenarnya. Oleh karena itu, sains kognitif dan kecerdasan buatan
merupakan dua cabang ilmu pengetahuan yang saling mendukung satu sama lain.
C. Berpikir rasional: Pendekatan Hukum Pikiran
Hukum pikiran berupa silogisme yang telah
ditemukan oleh Aristoteles memulai munculnya bidang logika. Bidang logika
mencari solusi suatu permasalahan (jika solusinya memang ada) setelah mengubah
deskripsi permasalahannya ke dalam bentuk notasi logika. Yang disebut tradisi
logika dalam kecerdasan buatan, diharapkan dapat membangun sebuah program untuk
menciptakan sistem yang cerdas.
D. Bertindak rasional: Pendekatan agen
rasional
Bertindak rasional berarti bertindak untuk
mencapai suatu tujuan, sesuai keyakinannya. Sedangkan agen adalah sesuatu yang
merasa dan bertindak. Kecerdasan buatan dipandang sebagai pembelajaran dan
pembentukan agen rasional.
2.
Bidang ilmu yang menjadi
dasar Kecerdasan Buatan
Meskipun bidang kecerdasan
buatan berumur relatif muda, namun ia telah mewarisi banyak ide, sudut pandang
dan teknik-teknik dari berbagai disiplin. Dari bidang filosofi, AI mewarisi
teori-teori penarikan kesimpulan dan pembelajaran, juga sudut pandang bahwa
pikiran terbentuk dari serangkaian operasi sistem fisik. Teori-teori filosofi
yang berpengaruh pada AI antara lain: silogisme, dualisme, materialisme,
empirisme, teori induksi, positifisme logis, kalimat observasi, teori konfirmasi,
dan means-end analysis. Filosofi
memberikan penjelasan tentang hubungan antara pengetahuan dan tindakan yang
merupakan hal vital dalam AI.
Dari matematika, AI mendapatkan teori
formal logika, probabilitas, pengambilan keputusan dan komputasi. Para
filosofer telah memberikan gagasan penting tentang AI, namun untuk membuat
lompatan dalam sains, teori matematika tentang komputasi, logika dan
probabilitas mutlak diperlukan. Dari area komputasi yaitu yang telah menopang
AI adalah penemuan algoritma, teorema ketidaksempurnaan, intractability ,dan
juga konsep penting dalam teori kompleksitas yaitu teori reduksi, serta teori
NP-completeness yang memberikan metode untuk mengenali masalah yang
intractable.
Kontribusi matematika yang tidak
kalah pentingnya adalah teori probabilitas. Banyak ilmuwan yang telah menemukan
metode-metode statistik yang berpengaruh pada AI seperti Bernoulli, Pascal, dan
Bayes. Teori Bayes dan bidang lanjutan analisis Bayes telah membentuk basis
pendekatan modern bagi uncertain reasoning dalam sistem AI. Decision Theory
yang dipelopori oleh John Van Neumann dan Oskar Morgenstern mengombinasikan
teori probabilitas dengan teori utilitas dan telah menghasilkan teori umum
pertama yang dapat membedakan antara tindakan yang baik dan yang buruk. Teori
ini adalah penerus matematika utilitarianisme yang memberikan dasar bagi banyak
rancangan agen AI.
Dari psikologi, kita mendapatkan alat untuk
menyelidiki pikiran manusia, dan suatu bahasa ilmiah dalam mengungkapkan teori
yang dihasilkan. Dari ilmu bahasa, kita mendapatkan makna dan struktur dari
bahasa. Dan dari ilmu komputer, kita mendapatkan alat untuk membuat AI menjadi
nyata.
3.
Sejarah Kecerdasan Buatan
AI
sendiri merupakan bidang keilmuan yang berumur relatif muda. Namun
pengembangannya sendiri sudah dimulai sejak tahun 1943. Karya pertama yang bisa
dikatakan sebagai AI dilakukan oleh Warren McCulloch dan Walter Pitts. Mereka
mengusulkan sebuah model neuron artifisial dimana setiap neuron digolongkan dalam kondisi “on” atau “off”,
dengan perubahan pada “on” terjadi sebagai respon terhadap rangsangan yang
diberikan oleh sejumlah neuron lain yang berdekatan. Karya mereka ini dikatakan
sebagai pelopor bagi tradisi logis dalam AI dan tradisi connectionist. Istilah
artificial intelligence sendiri merupakan nama yang lahir dari workshop yang
dilakukan di Darmouth College oleh John McCarthy dan rekan-rekan ilmuwannya
pada tahun 1956.
4.
Agen intelejen
A.
Agen dan lingkungannya
Agen Intelligent sering digambarkan secara skematis sebagai sistem
fungsional abstrak mirip dengan program komputer. Untuk alasan ini, agen cerdas
kadang-kadang disebut agen cerdas abstrak s (AIA) Untuk membedakan mereka dari
dunia nyata implementasinya sebagai sistem komputer, sistem biologis, atau
organisasi. Beberapa definisi dari agen cerdas mereka menekankan otonomi ,
sehingga lebih memilih cerdas agen otonom jangka s. Yang lain (terutama Russell
& Norvig (2003) ) perilaku goal-directed dianggap sebagai inti dari
kecerdasan dan sebagainya lebih suka istilah yang dipinjam dari ekonomi , ”
agen rasional “.
Agen Cerdas dalam kecerdasan buatan berhubungan erat dengan agen di
ekonomi , dan versi dari paradigma agen cerdas yang dipelajari dalam ilmu
kognitif , etika , filsafat alasan praktis , serta di banyak
interdisiplinersosio-kognitif pemodelan dan sosial simulasi komputer.
Intelligent agen juga berhubungan erat dengan agen perangkat lunak
(program perangkat lunak otonom yang melaksanakan tugas atas nama pengguna).
Dalam ilmu komputer , agen cerdas istilah dapat digunakan untuk merujuk kepada
agen perangkat lunak yang memiliki kecerdasan tertentu, terlepas jika tidak
agen rasional oleh dan Norvig Definisi Russell. Sebagai contoh, program otonom
digunakan untuk bantuan operator atau data mining (kadang-kadang disebut
sebagai bot).
Lingkungan Tugas
Agen, merupakan definisi dari pemasalahan yang akan diselesaikan oleh
agen.antara lain :
- Performance Measure
karakteristik
apa yang menjadi tujuan dari agen ?
contoh : motor -
tiba ditujuan dengan cepat dan hemat bahan bakar .
- Environment
bagaimana
karakterisitik lingkungan yang akan dihadapi ?
contoh : motor -
tipe jalan, tingkat kemacetan.
- Actuators
perangkat apa
yang dibutuhkan agen untuk mencapai tujuan ?
contoh : motor -
steering, klakson dll .
- Sensors
perangkat apa
yang dibutuhkan agen untuk mengetahui kondisi lingkungan ?
contoh : motor –
speedometer.
B. Konsep Rasionalitas
Rational Agent merupakan suatu agent yang selalu bertindak
memaksimalkan ukuran kinerja, mengingat apa yang ia amati tentang lingkungan
dan pengetahuan lain yang dimilikinya. Mengevaluasi kinerja sangat penting.
Kita harus berhati-hati untuk membedakan antara rasionalitas dan omniscience
(kemahatahuan). Rasionalitas bahwa agen tahu hasil dari sebuah tindakan yang
dilakukan secara rasional. Sedangkan omniscience adalah sebuah kemustahilan
dari kenyataan yang sebenarnya telah terjadi. Faktor yang mempengaruhi
rasionalitas :
-
Pengukuran kinarja (Performance
Measure)
-
Percept Sequence (persepsi urutan)
-
Knowledge from Environment
-
Possible Actions
C. Lingkungan alami
Lingkungan sangat lah penting dalam proses
perancangan sebuah agent. Hal ini dikarenakan setiap tindakan yang akan
dilakukan oleh agent harus mempertimbangkan kondisi lingkungan. Terdapat
beberapa kriteria pembegian lingkungan.
-
Accessible
(dapat diakses)
Jika sensor agent dapat mendeteksi semua
keadaan lingkungan, terutama yang berhubungan dengan pengambilan keputusan.
-
Deterministic
Merupakan suatu lingkungan dimana lingkungan
yang akan dating ditentukan oleh keadaan saat ini dan setiap aksi yang
dilakukan oleh agen saat ini.
-
Dynamic
Suatu lingkungan yang keadaanya selalu
berubah-ubah.
-
Discrete
(diskrit)
Keadaan dimana lingkungan saat ini dapat
digambarkan dengan pasti, dengan tingkat kesalahan seminimal mungkin.
D. Struktur agen
Tugas AI adalah untuk merancang sebuah
agent yaitu sebuah fungsi yang mengimplementasikan pemetaan agen dari persepsi
terhadap tindakan. Program ini akan berjalan pada beberapa jenis perangkat
komputasi, yang disebut arsitektur. Secara umum, arsitektur membuat persepsi
dari sensor yang tersedia untuk program, menjalankan program, dan umpan pilihan
program aksi terhadap efektor seperti yang dihasilkan.
Hubungan antara agen, arsitektur, dan
program dapat disimpulkan :
- Mapping : Hubungan antara Percepts and
Action.
- Tugas dari AI adalah men-design Agent
Program : merupakan sebuah function yang mengimplementasikan agent mapping dari
percepts to action.
- Architecture menerima percepts dari sensor,
menjalankan program, melakukan aksi yang dipilih action ke effectors.
- Agent = Architecture + Program
- PAGE = Percepts, Actions, Goal(s) and
Environment.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar